1. Tashawwur al Islam
Al Waadhih (Gambaran Islam yang jelas)
Tujuan tarbiyah adalah menggambarkan Islam dengan jelas.
Tarbiyah memberikan gambaran Islam dengan benar (shahih) menyeluruh (syamil),
sehingga menjadi Islam sebagai pedoman hidup (minhajul hayah). Islam benar dan
menyeluruh pada semua aspek kehidupan, tidak hanya ritual, Islam tidak hanya
mengatur akidah dan ibadah, mencakupi juga ideologi, politik, ekonomi, budaya,
dan masyarakat. Allah SWT menciptakan manusia dengan aturan yang lengkap dan
jelas. Kerana itu Islam dijadikan pedoman hidup. Untuk menjaga gambaran
pemahaman Islam yang benar dilakukan melalui tarbiyah, dakwah, dan jihad.
Dengan menjaganya berarti menjadikannya sebagai pedoman hidup.
2. At Tafaa’ul
(Interaksi)
Tujuan tarbiyah adalah agar mampu melakukan interaksi dengan
Islam baik ke dalam (ad daakhili) yang meliputi: keyakinan (I’tiqad) yang
membentuk dasar hidup, pemikiran (al fikru) yang membentuk persepsi (fikrah),
perasaan (as syu’ur) yang membentuk rasa (dzauq); di mana ketiga tersebut
menghasilkan kemahuan yang kuat (al ‘azam); sedangkan interaksi dengan Islam
secara ke luar (al Khaariji) meliputi: penampilan (as simaat) yang membentuk
sikap (al mauqif), tingkah laku (as suluuk) membentuk amal (al ‘amal) yang
keduanya mencerminkan akhlak yang baik (al Khulq salim) sehingga mewujud sebagai
keperibadian muslim (syakhsiyatul Islamiyah). Melalui tarbiyah diberi tugas
berupa ibadah dan amal soleh sehingga Islam tidak hanya teori tetapi
dilaksanakan sehingga melahirkan izzah di dalam diri. Tarbiyah sangat penting
dalam memberikan latihan (tadrib) sehingga membetuk sikap dan amal Islam, yaitu
dengan latihan menghafal al Qur’an, hadits, membaca Al Qur’an, shalat malam, puasa sunnah, shalat berjamaah, sosial
kemasyarakatan, olah raga, dll sehingga memunculkan kepribadian muslim.
3. Al Harakah
(Pergerakan)
Tujuan tarbiyah berikutnya adalah pergerakan (harakah) yang
meliputi dua bentuk yaitu peningkatan (tarqiyah) dan perluasan (tausi’ah)
.Peningkatan harakah dilakukan dengan peningkatan teori (nazharyiah) dan moral
(ma’nawiyah) sehingga boleh meningkatkan kapasiti harakah (raf’al mustawa). Hal
ini dilakukan dengan tarbiyah imaniyah dan praktik (tadrib) membiasakn belajar
dan mengamalkan Islam, sehingga menghasilkan kapasiti harakah, dengan berbekal
taqwa. Perluasan harakah dilakukan dengan perluasan dakwah (al munawarah),
pembinaan kader (bina ar rijal), pengembangan struktur (thanzimiyah) sehingga
dapat memegang kendali dakwah (saytharah ad da’wah).Hasilnya adalah pergerakan
yang produktif (muntijah)
4. At Tajribah
(Pengalaman)
Tujuan tarbiyah adalah adanya pengalaman yang meliputi
pengalaman melaksanakan (tathbiqiyah) dan mengatasi masalah-masalah dakwah (al
qadhaya at tathbiqiyah), sehingga tercapainya kekuatan pengalaman (quwatul
khibrah). Sunnah dakwa adalah cobaan, tantangan, dan fitnah. Kematangan dakwah,
kepribadian, individu dan kesiapan menyongsong kemenangan dakwah sangat
tergantung sejauh mana keterlibatan dalam dakwah.
5. Al Mas’uuliyah
(TanggungJawab)
Tujuan tarbiyah adalah memunculkan rasa tanggungjawab dari
segi syariah dan struktur yang diperlukan dalam peningkatan tanggung jawab
syariat (as syar‘iyah) adalah kepada Alloh SWT dan di dasarkan pada fikih hukum
(fiqh al ahkam), sedangkan tahapan dakwan berikutnya; tanggung jawab struktur (at thanzimiyah) adalah kepada organisasi (jamaah) berdasarkan fikih dakwah (al
fiqh ad da’wah)
6. Al Kafaa’ah
(Kemampuan)
Tarbiyah bertujuan melakukan pengembangan kemampuan (kafaah)
yaitu melalui dakwah, ilmiyah, dan faniyah (kemahiran). Pengembangan ini diuruskan oleh struktur dan dapat dilaksanakan di dalam struktur sehingga
membentuk kepakaran dan kehebatan. Tarbiyah memang bukan segala-galanya, tetapi
segala-galanya takkan boleh diraih kecuali melalui tarbiyah.
(Dr. Mustafa Masyhur)
No comments:
Post a Comment