Powered By Blogger

Sunday 3 November 2013

Tujuan Tarbiyah dalam Dakwah: Mustafa al-Masyhur



1.   Tashawwur al Islam Al Waadhih (Gambaran Islam yang jelas)
Tujuan tarbiyah adalah menggambarkan Islam dengan jelas. Tarbiyah memberikan gambaran Islam dengan benar (shahih) menyeluruh (syamil), sehingga menjadi Islam sebagai pedoman hidup (minhajul hayah). Islam benar dan menyeluruh pada semua aspek kehidupan, tidak hanya ritual, Islam tidak hanya mengatur akidah dan ibadah, mencakupi juga ideologi, politik, ekonomi, budaya, dan masyarakat. Allah SWT menciptakan manusia dengan aturan yang lengkap dan jelas. Kerana itu Islam dijadikan pedoman hidup. Untuk menjaga gambaran pemahaman Islam yang benar dilakukan melalui tarbiyah, dakwah, dan jihad. Dengan menjaganya berarti menjadikannya sebagai pedoman hidup.

2.       At Tafaa’ul (Interaksi)
Tujuan tarbiyah adalah agar mampu melakukan interaksi dengan Islam baik ke dalam (ad daakhili) yang meliputi: keyakinan (I’tiqad) yang membentuk dasar hidup, pemikiran (al fikru) yang membentuk persepsi (fikrah), perasaan (as syu’ur) yang membentuk rasa (dzauq); di mana ketiga tersebut menghasilkan kemahuan yang kuat (al ‘azam); sedangkan interaksi dengan Islam secara ke luar (al Khaariji) meliputi: penampilan (as simaat) yang membentuk sikap (al mauqif), tingkah laku (as suluuk) membentuk amal (al ‘amal) yang keduanya mencerminkan akhlak yang baik (al Khulq salim) sehingga mewujud sebagai keperibadian muslim (syakhsiyatul Islamiyah). Melalui tarbiyah diberi tugas berupa ibadah dan amal soleh sehingga Islam tidak hanya teori tetapi dilaksanakan sehingga melahirkan izzah di dalam diri. Tarbiyah sangat penting dalam memberikan latihan (tadrib) sehingga membetuk sikap dan amal Islam, yaitu dengan latihan menghafal al Qur’an, hadits, membaca Al Qur’an, shalat  malam, puasa sunnah, shalat berjamaah, sosial kemasyarakatan, olah raga, dll sehingga memunculkan kepribadian muslim.

3.       Al Harakah (Pergerakan)
Tujuan tarbiyah berikutnya adalah pergerakan (harakah) yang meliputi dua bentuk yaitu peningkatan (tarqiyah) dan perluasan (tausi’ah) .Peningkatan harakah dilakukan dengan peningkatan teori (nazharyiah) dan moral (ma’nawiyah) sehingga boleh meningkatkan kapasiti harakah (raf’al mustawa). Hal ini dilakukan dengan tarbiyah imaniyah dan praktik (tadrib) membiasakn belajar dan mengamalkan Islam, sehingga menghasilkan kapasiti harakah, dengan berbekal taqwa. Perluasan harakah dilakukan dengan perluasan dakwah (al munawarah), pembinaan kader (bina ar rijal), pengembangan struktur (thanzimiyah) sehingga dapat memegang kendali dakwah (saytharah ad da’wah).Hasilnya adalah pergerakan yang produktif (muntijah)

4.       At Tajribah (Pengalaman)
Tujuan tarbiyah adalah adanya pengalaman yang meliputi pengalaman melaksanakan (tathbiqiyah) dan mengatasi masalah-masalah dakwah (al qadhaya at tathbiqiyah), sehingga tercapainya kekuatan pengalaman (quwatul khibrah). Sunnah dakwa adalah cobaan, tantangan, dan fitnah. Kematangan dakwah, kepribadian, individu dan kesiapan menyongsong kemenangan dakwah sangat tergantung sejauh mana keterlibatan dalam dakwah.

5.       Al Mas’uuliyah (TanggungJawab)
Tujuan tarbiyah adalah memunculkan rasa tanggungjawab dari segi syariah dan struktur yang diperlukan dalam peningkatan tanggung jawab syariat (as syar‘iyah) adalah kepada Alloh SWT dan di dasarkan pada fikih hukum (fiqh al ahkam), sedangkan tahapan dakwan berikutnya; tanggung jawab struktur (at thanzimiyah) adalah kepada organisasi (jamaah) berdasarkan fikih dakwah (al fiqh ad da’wah)

6.       Al Kafaa’ah (Kemampuan)
Tarbiyah bertujuan melakukan pengembangan kemampuan (kafaah) yaitu melalui dakwah, ilmiyah, dan faniyah (kemahiran). Pengembangan ini diuruskan oleh struktur dan dapat dilaksanakan di dalam struktur sehingga membentuk kepakaran dan kehebatan. Tarbiyah memang bukan segala-galanya, tetapi segala-galanya takkan boleh diraih kecuali melalui tarbiyah.


(Dr. Mustafa Masyhur)

No comments:

Post a Comment